THE BOX (2009)



Film ini memiliki atmosfir yang aneh...





1. IDE CERITA (4/5)

The Box karya Richard Kelly terinspirasi dari cerita pendek tahun 1970 yang berjudul "Button, Button" karangan Richard Matheson dan dipublikasikan di majalah Playboy. Kisahnya mengenai sebuah kotak dengan tombol di tengahnya dan siapapun yang menekan tombol itu, seseorang di suatu tempat akan mati. Film ini dibintangi oleh Cameron Diaz sebagai Norma Lewis dan James Marsden sebagai Arthur Lewis, suami Norma. Pasangan tersebut tengah dirundung krisis finansial tatkala suatu hari sebuah kotak misterius tergeletak di depan pintu rumah mereka. Kemudian, muncullah seorang pria yang mengaku bernama Arlington Steward. Ia menjelaskan bahwa dialah yang meletakkan kotak tersebut dan mengatakan bahwa ia akan memberi uang tunai kepada keluarga Norma bila mereka bersedia untuk menekan tombol merah di kotak tersebut. Namun bila mereka melakukannya, seseorang entah siapa dan di mana, akan mati. Mulai dari titik inilah segala masalah yang tanpa diduga datang mengepung keluarga Norma. Dengan durasi sepanjang 115 menit, kita akan dibawa ke sebuah cerita yang cukup aneh dan penuh misteri. Bahkan, film ini berakhir dengan masih meninggalkan beberapa pertanyaan yang mungkin akan mengganggu pikiran kita. Tapi di luar itu, ide cerita dalam film ini lumayan unik dan mengajak kita merenung akan apa yang kita lakukan bila kita berada di pihak keluarga Norma.

2. PLOT (3/5)

Hook, yang berupa kotak misterius di depan pintu, sudah ditempatkan sejak menit-menit awal film. Hal ini otomatis langsung memicu rasa penasaran penonton. Kemudian digambarkan pula bagaimana Norma dan Arthur tengah mengalami krisis ekonomi dan Mr. Steward muncul memberikan tantangan tekan-tombol-dan-dapat-uang pada Norma. Menurut saya, alur tersusun rapi dengan klimaks yang jelas. Kesan misteri sangat terasa dari awal sampai akhir film. Bahkan, kondisi keluarga Norma juga cukup terasa. Hubungan Arthur-Norma juga meyakinkan bahkan saat mereka harus membuat keputusan "pengorbanan" juga sangat mengalir. Plot film ini bagus dan mengalir lancar.

3. AKTING (3/5)

Tidak banyak yang bisa saya tulis dalam aspek ini, selain akting para pemain terbilang cukup bagus walaupun tidak istimewa. Frank Langella terbilang mampu membawakan peran Mr. Steward yang enigmatik, tapi hangat dan lembut. Sangat masuk akal saat Norma berkata bahwa ia menyayangi Mr. Steward karena saya pun juga merasakan hal yang sama. Mr. Steward tidak jahat, dia hanya bereksperimen dan tidak pernah pula memaksa subyeknya untuk menekan tombol tersebut. Bila pada akhirnya subyek menekannya, mereka harus menanggung risiko yang sudah dijelaskan sejak awal. Saya pribadi juga mengagumi akting Sam Oz yang berperan sebagai Walter (anak Norma) saat ia mendapat salah satu akibat dari eksperimen Steward yaitu menjadi buta dan tuli.

4. EFEK AUDIO (3,25/5)

Musik dan efek suara lain yang digunakan dalam The Box benar-benar memberi kesan misteri. Film ini tidak mengumbar kebahagiaan bahkan saat Norma dan suaminya berada pada situasi normal. Beberapa kali suara-suara off screen memberi kesan misterius, seperti suara berita yang bahkan tidak berhubungan dengan adegan yang sedang berlangsung.


5. EFEK VISUAL (3,5/5)

Efek yang digunakan membuat visual dalam film ini menjadi sangat lembut. Saya tidak tahu apa maksud di baliknya, tapi atmosfir keseluruhan menjadi aneh (dalam arti positif) dan tidak bisa saya jelaskan perasaan saya. Hanya saja, ada satu visual yang saya rasa tidak cocok digunakan dalam film ini, yaitu adegan saat Clymene (istri Steward) menunjukkan 3 gerbang pada Arthur. Gerbang yang berwujud seperti pilar dari air itu kurang tepat bila diterapkan dalam film ini. Melihat hal itu, saya langsung menganggap bahwa film ini mengandung sedikit unsur fantasi, yang mana saya tidak pernah mengharapkannya. Sebelum saya menonton, saya berharap bahwa film ini adalah film fiksi ilmiah penuh misteri tanpa ada visual-visual aneh sedikitpun. Kejadian ini hampir sama dengan The Abyss (1989) dimana atmosfir misteri yang terbangun dari awal segera pudar setelah kemunculan makhluk asing yang ditampakkan dengan jelas dan terasa fiktif sekali. Walaupun film ini tidak separah The Abyss, tetap saja efek pilar air itu sedikit menghancurkan suasana.

6. SUASANA (4,75/5)

Hanya satu kata yang dapat mendiskripsikan suasana film ini: Aneh. The Box sarat misteri dan beberapa pertanyaan yang mengganggu pikiran kita. Tidak heran bila ada beberapa forum yang memperdebatkan peristiwa dalam The Box. Jika saya boleh jujur, saya tidak bisa menjelaskan apa yang saya rasakan. Karena, banyak yang masuk ke dalam hati saya, banyak juga yang masuk ke dalam pikiran saya. Bahkan, saya juga tidak dapat mengerti kenapa saya jadi berpikir tentang kehidupan ini dan dunia yang saya pijak ini. Film ini seolah secara tidak langsung mengajak kita merenungkan sesuatu yang di luar kuasa kita (dalam hal ini bukan Tuhan), seolah ada kekuatan yang tidak akan pernah bisa kita mengerti yang suatu saat bisa mengendalikan kita dan kita tidak dapat menghindarinya. Bahkan, kehidupan kita sendiri juga tidak sepenuhnya bisa kita mengerti. Ada misteri di sekeliling kita, ada tanya dalam setiap diri manusia. Bahkan, saya jadi bertanya, apakah kita sudah memahami diri kita sendiri?

7. AMANAT (4,25/5)

Tekan tombol itu dan kau dapat uang sementara orang lain akan mati. Kalimat itu sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan pesan moral yang dikandungnya. Apakah kita tetap akan melakukan sesuatu yang menguntungkan kita tapi merugikan orang lain? Peristiwa apa saja, dalam kehidupan nyata, yang sesuai dengan pertanyaan itu? Hampir semuanya. Kita hidup selalu dalam naungan pertanyaan itu, dan dalam film ini disimbolkan sebagai sebuah kotak bertombol merah. Kemudian di akhir film, Norma dan Arthur harus menghadapi salah satu konsekuensi dari perbuatan mereka. Anak mereka, Walter menjadi buta dan tuli. Mr. Steward memberi mereka pilihan: melanjutkan hidup dengan uang yang diberikan sementara Walter tetap dalam kegelapan karena cacatnya itu, atau Arthur menembak Norma tepat di jantung, mengakhiri kehidupan Norma, dan Walter kembali normal. Saya akui ini adalah pilihan berat bagi mereka. Sama seperti dalam hidup kita, dimana kita harus memilih keputusan yang terkadang mengorbankan salah satu "sisi senang" dari hidup kita. Mr. Steward mencoba untuk menenangkan Norma (dan juga kita) melalui kutipan dari tulisan Jean-Paul Sartre, "Ada dua cara untuk memasuki kamar terakhir: Bebas atau tidak bebas. Pilihan itu milik kita."


KESIMPULAN:

Film ini mengandung banyak permenungan. Segala aspek di dalamnya mengundang tanya dan rasa yang tidak biasa. The Box bukan film yang buruk, tapi juga bukan film yang luar biasa. The Box hanya sebuah kisah yang mengingatkan pada kita akan sesuatu yang tidak dapat kita mengerti, tapi bisa saja hadir dalam kehidupan kita. Pilihan dalam film tersebut bukanlah segalanya. Ada sesuatu yang lain, sesuatu yang menggerakkan itu semua.

 TOTAL NILAI:
3,67/5