KRITERIA PENILAIAN


Maha Kritik Review dalam menilai sebuah film menggunakan 9 aspek penilaian. Kesepuluh aspek inilah yang akan menentukan bagus atau tidaknya sebuah film.


1. IDE CERITA
Aspek ini menekankan pada originalitas atau ide dasar diciptakannya film tersebut. Semakin unik ide cerita tentu semakin menarik, walaupun tidak menutup kemungkinan ide yang mainstream mendapat nilai bagus. Saya tetap akan melihat sisi kreatif yang menyertai ide tersebut.


2. PLOT

Aspek ini menekankan pada bagaimana cerita dalam film mengalir. Cerita dalam hal ini menyangkut pembuka, klimaks, dan berbagai twist yang dihadirkan. Selain itu, cerita yang disampaikan harus menarik, jelas arahnya, dan mengandung unsur permainan emosi.


3. PENOKOHAN

Aspek ini menekankan pada keunikan para tokoh di dalam sebuah film. Film yang baik adalah film dimana tokoh-tokoh di dalamnya memiliki ciri khas (unik). Sehingga, penonton tidak merasa bahwa karakter A sama dengan karakter B dan C. Keunikan tersebut dilihat dari gaya bicara, gerak tubuh, pola pikir, dan sebagainya.


4. AKTING

Aspek ini menekankan pada bagaimana para pemain berakting sesuai dengan peran yang dibawakannya. Suatu film akan membosankan bila akting para pemain tidak maksimal (tidak menghayati). Nilai dari akting adalah nilai rata-rata seluruh pemain yang dihadirkan dalam menggerakkan cerita. Jadi, satu pemain dengan akting buruk bisa mempengaruhi nilai walau akting pemain lain sangat berkesan.


5. AUDIO

Aspek ini menekankan pada seluruh audio yang mengiringi berjalannya film. Audio yang saya maksud adalah suara latar dan musik. Suara latar, walaupun menjadi aspek kecil yang sering dilewatkan begitu saja oleh para penonton, tetap memberi nuansa besar bila dimaksimalkan, misalnya suara percakapan, suara angin, suara binatang, dan sebagainya. Musik jauh lebih kentara. Setiap nada yang mengikuti adegan harus sesuai. Sehingga, suasana lebih terbangun.


6. VISUAL

Aspek ini menekankan bagaimana visual dalam film itu secara keseluruhan. Visual ini mencakup efek yang digunakan untuk memperindah tampilan, pemilihan lokasi, penataan kamera, pemilihan kostum, dan sebagainya.


7. SUASANA

Aspek ini menekankan pada bagaimana suasana dalam film ini dibangun. Suasana dibangun dari gabungan aspek seperti plot, akting, audio, dan visual. Sebuah film akan bagus bila suasana di dalamnya mampu menjaga penonton tetap mencurahkan perhatian mereka pada adegan demi adegan dalam film. Namun, bila suasana tidak terbangun dengan baik (membosankan), otomatis film tersebut tidak bagus ATAU termasuk film eksperimental.


8. HIBURAN

Aspek ini menekankan pada tujuan dasar film tersebut. Sebuah film, cerita, atau bahkan musik memiliki tujuan untuk menghibur penikmatnya. Lalu biasanya, hiburan tersebut dibumbui dengan tujuan-tujuan lain seperti sindiran, peringatan, inspirasi, atau himbauan. Bila film itu tidak menghibur walau memberikan amanat yang sangat baik, nilai pada aspek ini tetap rendah. 


9. AMANAT

Aspek ini menekankan pada pesan positif yang terkandung dalam film tersebut. Film yang baik adalah film yang berguna bagi penonton untuk kehidupan mereka. Amanat bisa berupa apa saja, asalkan positif dan mengajak penonton untuk menjalani hidup dengan lebih baik.